Syahdu adalah wanita yang berhati mulia
namun keras hati. Ia tinggal bersama ibunya serta adiknya, Ratih.
Meskipun mereka hidup dalam kesederhanaan, Syahdu sangat mencintai
keluarganya. Bermula dari niatan Syahdu (Donita) untuk mengunjungi
kakeknya di Pekalongan. Saat menunggu kereta, muncul Ifand Abdussalam
(Andhika Pratama), yang mengaku sebagai wartawan, duduk di samping
Syahdu. Keduanya berkenalan. Setiba di rumah sang kakek (HS Abdullah
Ali), Syahdu mendapati bahwa Ifand ternyata tinggal di desa yang sama.
Benih-benih cinta muncul di antara mereka. Syahdu yang tidak terlalu
mengerti Islam, dibimbing Ifand untuk belajar agama. Keakraban keduanya
mengundang resah warga. Di samping mencegah hal-hal yang tak diinginkan,
beberapa warga perempuan menentang hubungan mereka karena ada Sofia
(Ussy Sulistyawati), gadis yang telah lama memendam cinta pada Ifand.
Demi meredakan gunjingan warga, kakek
meminta Syahdu pulang ke rumahnya. Musibah terjadi. Ibu Syahdu (Erlin
Salintan) sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Syahdu tak punya
uang Rp 30 juta untuk biaya pengobatan. Nazmi (Iwa Rasya), mantan
pacar Syahdu yang masih mengharapkan Syahdu mau memberikan uang itu
dengan syarat Syahdu harus mau jadi istrinya. Terdesak, Syahdu menerima
pinangan Nazmi. Setelah resmi menjadi suami-istri, dengan polosnya
Syahdu mengatakan pada Nazmi bahwa ada pria lain mengisi hatinya. Nazmi
langsung mengusir Syahdu. Patah hati setelah Syahdu menikah, Ifand
memutuskan menikahi Sofia. Secara perlahan, Ifand belajar mencintai
Sofia. Keduanya hidup bahagia. Sementara Syahdu yang telah menjanda,
makin terpukul mengetahui Ifand sudah menikah dengan Sofia. Akibatnya,
Syahdu sering melamun dan sakit-sakitan. Kondisinya terus memburuk.
Ratih (Nadya Almira), adik Syahdu,
diam-diam mengirim surat kepada Ifand untuk menceritakan keadaan
kakaknya. Atas saran Sofia, Ifand menjenguk Syahdu. Tak sekadar
menjenguk, Sofia pun meminta Ifand untuk menikahi Syahdu. Namun apakah
benar pernikahan adalah solusi yang terbaik?